Kisah Seru: Pelukan Yang Mengajarkanku Melepaskan
Bulan sabit membelah langit malam Shanghai, menyoroti wajah Li Wei yang pucat. Di seberangnya, berdiri Zhang Hao, sosoknya tegap bagai pohon pinus di tengah badai. Mereka berdua, bagai dua sisi koin yang sama, tumbuh bersama di gang-gang sempit kota ini. Dulu, tawa mereka bergema di antara bangunan reyot, kini, hanya desiran angin yang menyertai.
"Wei," suara Zhang Hao memecah keheningan, serak bagai gesekan batu. "Kau ingat, saat kita berjanji... SEUMUR HIDUP bersama?"
Li Wei tersenyum getir. "Janji. Kata yang manis, Hao. Semanis racun." Senyumnya tak sampai ke mata, mata yang dulu memancarkan kepercayaan padanya, kini berkilat dingin.
Mereka memang bersaudara – bukan dari darah, tapi dari sumpah setia. Dibesarkan di panti asuhan yang sama, mereka berbagi mimpi, harapan, bahkan RAHASIA TERGELAP. Mereka berdua berjanji untuk saling melindungi, untuk mendaki tangga kesuksesan bersama, untuk menaklukkan dunia – atau Shanghai, setidaknya.
Tetapi dunia, seperti yang mereka pelajari dengan pahit, tidak seindah mimpi.
Zhang Hao menjadi arsitek terkenal, rancangannya menghiasi cakrawala kota. Li Wei, di sisi lain, memilih jalan yang lebih kelam. Kekuatan dan kekuasaan. Dia menyelami dunia BAWAH TANAH, menjadi tangan kanan seorang taipan kriminal yang ditakuti.
"Kau memilih jalan yang salah, Wei," desah Zhang Hao, menyiratkan kekecewaan.
"Benarkah? Atau kau yang terlalu naif, Hao?" balas Li Wei, matanya menyipit. "Dunia ini takkan memberimu apapun jika kau hanya diam dan menunggu."
Dialog mereka selalu seperti ini. Permainan pisau di balik senyum. Mereka saling mencintai, tapi juga saling membenci. Rasa sayang dan pengkhianatan terjalin rumit, bagai benang kusut yang tak mungkin diurai.
Misteri mulai terkuak perlahan. Zhang Hao mengetahui bahwa proyek arsitektur ambisiusnya, yang seharusnya menjadi kebanggaan kota, ternyata digunakan sebagai kedok untuk pencucian uang oleh organisasi kriminal tempat Li Wei bekerja. Ia merasa DIKHIANATI.
Dan Li Wei... Li Wei mengetahui bahwa Zhang Hao menyimpan informasi yang bisa menghancurkan seluruh organisasi. Informasi yang didapatkannya dari mendiang ayah mereka, seorang polisi yang tewas karena mengungkap korupsi di tingkat tinggi. Ayah mereka... yang ternyata dibunuh atas perintah taipan yang kini menjadi bos Li Wei.
SIAPAKAH yang mengkhianati siapa? Pertanyaan itu menggantung di udara, seberat timah.
Malam itu, di bawah sinar bulan yang dingin, kebenaran terungkap. Zhang Hao menyerahkan bukti-bukti kejahatan ke polisi. Li Wei, di sisi lain, ditugaskan untuk membungkam Zhang Hao.
Balas dendam tak terhindarkan.
Li Wei mengulurkan tangannya, bukan untuk membunuh, tapi untuk memeluk Zhang Hao. Pelukan erat, pelukan terakhir.
"Kau... selalu... terlalu... baik," bisik Li Wei, suaranya tercekat. Di balik pelukan itu, pisau berkilat.
Saat Zhang Hao jatuh ke tanah, napasnya tersengal, Li Wei berbisik, "Aku melakukan ini... untuk melindungimu... dari kenyataan..."
Lalu, dunia Li Wei menjadi gelap.
"Aku... MENCINTAIMU, Hao... maafkan aku..."
You Might Also Like: 0895403292432 Distributor Kosmetik