Drama Seru: Kau Pergi Membawa Janji, Dan Meninggalkan Aku Bersama Kenangan
Hujan menggigil di atap paviliun, persis seperti malam itu, lima tahun lalu. Wangi tanah basah menyeruak, membawa serta kenangan pahit yang selalu berusaha kusimpan rapat-rapat di dasar hatiku. Di sinilah, di bawah LENTERA yang nyaris padam ini, aku pertama kali bertemu dengannya, Lin.
Lin… nama itu dulu bagaikan melodi indah yang selalu menenangkan. Namun kini, hanya ada ECHO yang bergema, penuh dengan dusta dan pengkhianatan.
Dulu, kami adalah sepasang kekasih yang bermimpi membangun istana di atas awan. Janji demi janji terucap, seolah waktu takkan pernah memisahkan. "Aku akan selalu bersamamu, Xiao," bisiknya kala itu, suaranya lembut bagai belaian angin musim semi. Namun musim semi itu berlalu, digantikan musim gugur yang menusuk kalbu.
Kau pergi, Lin, membawa janji-janji itu bersamamu. Meninggalkanku di jembatan ini, terhimpit antara BAYANGAN yang patah dan harapan yang pupus. Kau memilih kejayaan, kekayaan, dan status, meninggalkan aku yang hanya memiliki cinta yang tulus.
Lima tahun berlalu. Lima tahun aku menahan sakit, merajut kembali hati yang hancur berkeping-keping. Lima tahun aku menyaksikanmu dari kejauhan, menikmati gemerlap kehidupan yang kau pilih, tanpa sedikit pun rasa bersalah.
Namun, Lin, kau salah. Kau salah besar jika mengira aku hanya akan meratapi nasib. Di balik senyum yang kuukir setiap hari, di balik keheningan yang kupelihara, ada RENCANA yang tumbuh subur bagai benalu yang melilit pohon tua.
Kau bahagia di atas penderitaanku, Lin? Kau menikmati kesuksesan yang dibangun di atas pengkhianatanmu? Bersiaplah, karena badai akan segera datang. Badai yang akan menghancurkan semua yang kau miliki, badai yang akan membawamu kembali ke tempat kita pertama kali bertemu: di bawah LENTERA yang nyaris padam ini, di bawah hujan yang menggigil, di jembatan seribu kenangan.
Aku tertawa pahit, menatap bayanganku yang memantul di permukaan air sungai. Hujan semakin deras, membasahi jembatan dan melenyapkan jejak-jejak masa lalu. Namun, ada satu hal yang takkan pernah bisa dihapus oleh waktu: KEBENARAN tentang siapa dalang di balik semua ini…
…dan kebenaran itu adalah AKU sendiri yang mengirimkan surat itu kepadanya lima tahun yang lalu, surat yang membuatnya meninggalkanku demi menyelamatkan keluarganya dari kebangkrutan.
You Might Also Like: Distributor Kosmetik Bisnis Sampingan